Sunday, June 17, 2007

Pasangan Lebih Tua? Mengapa Tidak?

Ketika cinta datang memanggil bukan tak mungkin ia akan hinggap pada siapa saja, bahkan kepada pria tua sekali pun. Sejauh mana kendala dan keuntungan saat harus menjalani hidup bersama pria yang lebih tua?

Mungkin Anda sering menjumpai sepasang suami-istri, di mana sang suami jauh lebih tua dibanding istrinya yang masih terlihat cantik dan muda. Atau, mungkin pasangan itu ternyata adalah Anda sendiri. Hmm...pasti Anda akan tersenyum sendiri saat mengingat masa-masa pendekatan dan pacaran. Bisa jadi, kala itu Anda sedikit malu karena merasa sedang berjalan dengan om atau malah ayah Anda. Lalu mengapa kala itu Anda memilih pasangan yang berusia jauh lebih tua sebagai pasangan hidup. Apakah ada faktor psikologis yang sangat memengaruhi?

Bukan tak mungkin tanpa Anda sadari sebenarnya Anda merupakan wanita yang father figure. Artinya Anda merasa bahwa tipe laki-laki seperti ayah Anda adalah lelaki sempurna yang dapat dijadikan pasangan hidup. Faktor tersebut dapat memicu Anda untuk mencari laki-laki yang memiliki sifat ngemong, dewasa, dan mampu menjadi panutan bagi Anda.

Hal lain yang dapat menyebabkannya adalah pencarian figur seorang ayah yang tak dapat ditemukan hingga sekarang. Seperti pengalaman Ina (29) yang tak pernah mengenal ayahnya karena meninggal di usia muda. Hingga ia pun tidak pemah merasakan kasih sayang sang ayah. Kondisi seperti inilah yang membuat ia akhirnya menikahi David (45) yang usianya terpaut 16 tahun. Bagi Ina, David bukan sekadar seorang suami tapi juga figur ayah di matanya. "Dia sangat dewasa dan sering memanjakan saya," terang Ina.

Faktor lain yang juga dapat menjadi alasan adalah kemapanan finansial. Bisa saja terpikir bahwa pria yang jauh lebih tua telah memiliki kemapanan finansial. Walaupun faktor ini jarang dapat diungkapkan secara jujur, namun sangat wajar bila seseorang lantas berpikir: siapa sih yang ingin terbelit dalam kehidupan yang susah?

Semua faktor itu memang bisa timbul tanpa Anda sadari. Namun selama terdapat komitmen dan pengertian yang cukup besar di antara Anda berdua hal tersebut akan menggairahkan kehidupan perkawinan Anda. Yang terpenting jangan pernah merasa rendah diri ketika harus berjalan beriringan dengan pasangan hanya karena dia jauh lebih tua dari Anda. Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda pelajari untuk menyiasati perbedaan yang ada:

SELAMI PIKIRANNYA
Awalnya memang sulit menyatukan visi kehidupan Anda yang terasa jauh berbeda dengan pemikiran pasangan. Mulailah secara perlahan. Jika Anda ingin berjalan-jalan atau sekadar hang out, sementara dia lebih senang menghabiskan waktunya dengan berkebun atau bersantai di rumah, kompromikanlah. Jangan jadikan perbedaan itu sebagai benih pertengkaran. Diskusikan dan berusahalah untuk menyelami hobinya. Jangan lupa mengajaknya jalan-jalan atau hang out ketika ia tengah berkutat dengan hobinya. Bukan mustahil dia akan menuruti setelah ia melihat bahwa Anda pun mau turun tangan membantunya berkebun.

SELARASKAN PANDANGAN HIDUP
Beda usia kadang membuat pandangan tentang hidup menjadi berbeda pula. Di saat si dia mulai mengalami penurunan prestasi, namun Anda justru sedang berada di puncaknya, cobalah berbagi dan saling memahami perasaan-perasaan yang timbul akibat hal tersebut. Selaraskan pikiran Anda dalam memandang setiap masalah yang timbul. Tetap jadikan pasangan sebagai panutan dan hargailah dia. Pasalnya, bukan tak mungkin akan ada saatnya di mana pasangan mengalami post power syndrome yang dapat berakibat buruk bagi dirinya.

SANJUNG DAN BUAT IA MERASA BANGGA
Akan tiba masa di mana rambut pasangan mulai memutih atau perutnya mulai membuncit, sementara tanda-tanda itu masih samar pada Anda. Jangan permasalahkan itu. Ajaklah ia pergi ke salon untuk sekadar-mengecat rambutnya atau pergi berdua ke gym untuk menjaga vitalitas tubuhnya. Tapi jangan sampai Anda melupakan penampilan Anda sendiri. Tetap jaga kebugaran dan kecantikan Anda hingga ia akan merasa bangga pada usianya yang sudah tak lagi muda namun sang istri yang masih terlihat bugar tetap mau mendampinginya. Hal seperti ini akan membuat pasangan menjadi lebih percaya diri di lingkungannya.

SIASATI PUBER KEDUA
Saat berusia 50 tahun-55 tahun, seorang pria biasanya menyimpan masa rawan dalam kehidupan rumah tangganya. Pada usia ini seorang pria akan merasa telah menjalani kehidupan secara lengkap. Memiliki istri, anak, dan pekerjaan yang mapan. Akan timbul sebuah masa di mana pasangan ingin terlihat lebih dandy atau ingin selalu berkumpul bersama teman-temannya.

Di usia yang cukup rawan perselingkuhan ini siasati dengan mendukung aktivitasnya. Misalnya, ketika ia ingin terlihat lebih rapi, ajaklah berbelanja dan pilihkan pakaian yang sesuai dengannya. Atau ketika ia pergi bersama teman-temannya, tawarkan diri untuk ikut bergabung bersama istri teman-temannya. Jangan sampai malah terus-menerus mencurigainya. Justru sikap inilah yang akan memicu pasangan mencari "daun muda" yang dirasa bisa lebih memahami dirinya. Bebaskan ia menikmati masa-masa ini, namun jangan lepaskan mata Anda darinya. Dengan kata lain berilah ia kepercayaan penuh dan tingkatkan pula kepercayaan diri Anda.

WARNAI KEHIDUPAN SEKS
Jangan jadikan usia sebagai kendala dalam beraktivitas di alas ranjang. Perbarui dan variasikan hubungan Anda dengan mencoba hal-hal baru. Langkah ini dapat meminimalisir perselingkuhan saat pasangan memasuki usia rawan. Prinsipnya, buat apa pasangan mencari di luar jika di dalam rumah pun ia dapat Anda puaskan. Bagi seorang pria, seks tak akan pernah mati. Jadi, pintar-pintarlah untuk melayaninya agar hubungan Anda berdua tetap hangat. Tingkatkan hubungan suami istri dengan komunikasi yang lebih baik.

Intinya, Jangan pernah ragu untuk terus belajar memahami dan mengenal karakter pasangan agar semuanya dapat menjadi seimbang. Intinya, suami bukanlah orang yang harus ditakuti. Dengan berpegang pada komitmen dan menghormati apa yang telah Anda jalani bersama, hubungan pasti akan berjalan mulus. Satu hal lagi, jangan terlalu banyak meminta. Sebaliknya, belajarlah untuk selalu memberi tanpa harus berharap balas. Bersyukurlah atas apa yang telah Anda raih selama ini. Dengan demikian perbedaan usia justru akan menjadi sesuatu yang sangat indah.


Sumber: Majalah Lisa

No comments: